Hudzaifah bin Yaman adalah sahabat yang dijuluki Pemegang Rahasia Rasulullah SAW dan paling mengetahui siapa saja yang merupakan orang munafik.
Mengapa beliau mendapat julukan tersebut? Apa saja kelebihan Hudzaifah Ibnu Al Yaman? Tulisan ini mengulas secara lengkap tentang kelebihan beliau serta sebab julukan tersebut.
Mengapa Hudzaifah Mendapat Julukan Pemegang Rahasia Nabi ﷺ?
Salah satu kebijaksanaan Rasulullah ﷺ adalah berusaha menyingkap keistimewaan para sahabatnya dan menyalurkannya sesuai dengan bakat dan kemampuan terpendam dalam pribadi masing-masing. Rasulullah ﷺ menempatkan seseorang pada tempat yang selaras.
Kesulitan terbesar yang dihadapi kaum Muslimin di Madinah adalah kehadiran kaum Yahudi dan munafik sekutu mereka yang selalu membuat isu-isu dan makar jahat yang dilancarkan terhadap Rasulullah ﷺ dan para sahabat.
Dalam menghadapi masalah tersebut, Rasulullah ﷺ mempercayakan sesuatu yang sangat rahasia kepada Hudzaifah bin Yaman. Beliau ﷺ memberikan daftar nama orang-orang munafik kepadanya.
Itulah rahasia yang tidak pernah bocor kepada seorang pun hingga sekarang baik kepada para sahabat yang lain atau kepada siapa saja.
Dengan mempercayakan hal yang sangat rahasia itu, Rasulullah ﷺ menugaskan Hudzaifah untuk memantau setiap gerak dan kegiatan mereka untuk mencegah bahaya yang mengancam kaum Muslimin. Karena itu Hudzaifah bin Yaman digelari oleh para sahabat dengan Shahibu Sirri Rasulillah ﷺ (Pemegang Rahasia Rasulullah ﷺ ).[i]
Kisah Hudzaifah dan Umar bin Khattab
Hudzaifah Ibnul Yaman sangat teguh memegang segala rahasia orang-orang munafik selama hidupnya. Bahkan kepada para khalifah sekalipun yang mencoba mengorek rahasia tersebut tidak pernah dia bocorkan.
Pada saat pemerintahan Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu, jika ada orang Muslim yang meninggal, Umar bertanya, ’Apakah Hudzaifah turut menyalatkan jenazah orang itu ?” Jika mereka menjawab,”Ada.” maka Umar turut menyalatkannya. Bila mereka menjawab,”Tidak.” maka Umar enggan menyolatkannya.
Suatu ketika Khalifah Umar bertanya kepada Hudzaifah dengan cerdik,”Adakah di antara pegawai-pegawaiku yang termasuk orang munafik?”
Hudzaifah menjawab, ”Ada seorang.”
Kata Umar, ”Tolong tunjukkan kepadaku siapa?”
Hudzaifah menjawab, ”Maaf, Amirul Mukminin. Saya dilarang Rasulullah ﷺ mengatakannya.” Dia bercerita, ”Seandainya aku tunjukkan, tentu khalifah akan langsung memecat pegawai tersebut.”[ii]
Kelebihan Hudzaifah bin Al-Yaman
Dalam pribadi Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu terdapat sejumlah keistimewaan yang menonjol:
- Sangat cerdas sehingga dia dapat meloloskan diri dari situasi yang serba sulit.
- Cepat tanggap, tepat, dan jitu yang dapat dilakukannya kapan saja.
- Cermat dan teguh memegang rahasia dan berdisiplin tinggi sehingga tak seorang pun dapat mengorek rahasia darinya.[iii]
- Anti kemunafikan dan mampu melihat jejak dan gejalanya walau tersembunyi di tempat jauh sekalipun.
- Memiliki keahlian dalam membaca tabiat dan ekspresi wajah seseorang.[iv]
Kisah Heroik Hudzaifah Bin Yaman
Salah satu kisah yang bisa menggambarkan berbagai kelebihan dari Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu adalah peristiwa Perang Ahzab atau Perang Khandaq yang terjadi pada tahun 5 H.
Pada perang ini kaum Muslimin menghadapi pasukan koalisi antara kaum Musyrik Arab dari berbagai suku besar dan kaum Yahudi Madinah Bani Quraidhah. Syaikh Khalid Muhammad Khalid menceritakan kisah tersebut dengan gaya bahasanya yang menarik.
”Ketika Perang Khandaq, yakni setelah merayapnya kegelisahan dalam barisan kafir Quraisy dan sekutu-sekutu mereka dari golongan Yahudi, Rasulullah ﷺ bermaksud untuk mengetahui perkembangan terakhir di lingkungan perkemahan musuh-musuhnya.
Ketika itu malam gelap gulita dan menakutkan. Angin topan dan badai mengamuk, seolah hendak mencabut dan menggulingkan semua gunung di padang pasir yang berdiri tegak di tempatnya.
Suasana saat itu mencekam hingga menimbulkan kebimbangan dan kegelisahan, mengundang ketakutan dan kecemasan. Sementara kelaparan telah mencapai saat-saat yang gawat di kalangan para sahabat Rasulullah ﷺ .
Pada saat seperti itu Rasulullah ﷺ menunjuk Hudzaifah bin Yaman untuk melaksanakan tugas yang sangat sulit dan berbahaya tersebut. Dia terima tugas itu walaupun kondisinya sangat lapar, di tengah terpaan hujan salju serta keadaan fisik yang sangat lemah karena telah dikepung oleh orang musyrik selama satu bulan atau lebih.
Hudzaifah akhirnya berhasil menyelinap masuk ke tengah-tengah perkemahan musuh. Ketika itu angin kencang telah memadamkan alat penerangan pihak lawan sehingga suasananya menjadi gelap gulita.
Abu Sufyan sebagai panglima pasukan musyrik Arab mengantisipasi situasi agar tidak ada penyusup yang masuk ke tengah pasukan lalu berdiri dan berteriak mengeluarkan perintah, ”Wahai orang Quraisy, hendaklah kalian memperhatikan kawan duduknya dan memegang tangan serta mengetahui siapa namanya!”
Hudzaifah menuturkan, ”Aku pun segera memegang tangan lelaki di dekatku dan berkata kepadanya, ”Siapa kamu?” Dia menjawab, ”Si fulan bin fulan.” Demikianlah cara Hudzaifah mengamankan dirinya.
Abu Sufyan kembali berbicara, ”Wahai orang-orang Quraisy, kekuatan kalian sudah tidak utuh lagi. Kuda-kuda kita telah binasa, demikian pula dengan unta. Bani Quraizhah telah mengkhianati kita hingga kita mengalami akibat yang tidak kita inginkan.
Kalian telah saksikan sendiri, kita mengalami bencana angin topan. Periuk-periuk beterbangan, api padam dan kemah-kemah berantakan. Karena itu, berangkatlah kalian karena saya pun akan berangkat!” Ia kemudian naik ke punggung untanya dan mulai berangkat. Diikuti dari belakang oleh tentaranya.
Hudzaifah berkata, ”Kalau bukan karena pesan Rasulullah ﷺ kepadaku agar tidak mengambil tindakan apa pun sebelum menemuinya kembali, aku pasti membunuh Abu Sufyan dengan anak panah.”
Hudzaifah kembali kepada Rasulullah ﷺ dan menceritakan keadaan musuh, serta menyampaikan berita gembira itu.[v]
Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu digambarkan oleh Syaikh Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Rijal Haula Ar-Rasul sebagai seorang pahlawan di bidang hikmah ketika sedang tenggelam dalam renungan. Seorang pahlawan di medan juang ketika berada di medan laga.
Ia juga seorang tokoh dalam urusan apa saja yang dipikulkan di atas pundaknya dalam setiap persoalan yang membutuhkan pertimbangannya.
Demikianlah ulasan singkat profil sahabat Nabi ﷺ yang mulia yaitu Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu ‘anhu. Detektif Nabi dan Pemegang Rahasia Rasulullah SAW dan paling mengetahui siapa saja yang merupakan orang munafik.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat menambah wawasan tentang biografi para sahabat Rasulullah ﷺ sehingga bisa menambah kecintaan kita kepada mereka dan mendapatkan pelajaran yang bermanfaat dari kisah tersebut.
[i] 101 Sahabat Nabi ﷺ , Hepi Andi Bastoni, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2002, hal. 261-262 dengan sedikit perubahan.
[ii] Ibid, hal. 264-265.
[iii] Ibid, hal. 161.
[iv] Biografi 60 Nabi ﷺ , Khalid Muhammad Khalid, Ummul Qura, Solo, 2013, hal. 202-203
[v] Ibid, 206-208 dengan diringkas dan sedikit perubahan.