Biografi Ibnu Ajurrum Pengarang Matan Jurumiyah Kitab Al Ajurrumiyah

Mengenal Ibnu Ajurrum (Penulis Al Ajurumiyah)

No Comments

Photo of author

By Afiyah Media

Ibnu Ajurrum adalah seorang ulama terkenal dalam bidang tata bahasa Arab atau ilmu Nahwu. Dia dikenal karena kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya yang luas.

Ibnu Ajurrum memiliki karya-karya yang diakui dalam bidang nahwu dan qiro’at. Dia juga dihormati oleh sesama ulama karena keilmuannya dan kontribusinya dalam pemahaman bahasa Arab.

Karya-karyanya dianggap sebagai referensi penting dalam mempelajari tata bahasa Arab, dan dia diakui sebagai seorang ahli yang dihormati dalam ilmu pengetahuan Islam.

Berikut ini pembahasan Lengkap tentang profil Ibnu Ajurrum, guru beliau, karya beliau, serta komentar para ulama terkait beliau dan karya beliau.

Profil Ibnu Ajurrum

Berikut ini profil singkat dari Imam Ibnu Ajurrum rahimahullah penulis kitab Al-Ajurrumiyyah:

Namanya Muhammad bin Muhammad bin Dawud Abu Abdillah Ash-Shinhaji Al-Fasi, An-Nahwi (seorang ahli Nahwu), Al-Faqih (Ahli fikih), Al-Muqri’ (Ahli Qiroat Al-Quran) Al-Maliki (bermadzhab Maliki) Al-Ustadz yang termasyhur dengan panggilanIbnu Ajurrum.

Ajurrum ( آجُرُّوم ) adalah kata dari bahasa Barbar yang artinya الفقير الصُّوفي al-Faqir ash-Shufi (orang miskin penganut Sufi). Ini merupakan laqob (julukan) untuk pemuliaan yang memiliki posisi seperti As-Sayyid (السَّيِّد ) dalam Bahasa Arab.

Ada yang menyatakan bahwa kakeknya yaitu Dawud adalah orang pertama yang dikenal dengan laqob tersebut. Dia dahulu merupakan muaddib (pendidik/pengajar) penduduk kota Fes (sebuah kota di Maroko)).

Ibnu Ajurrum dilahirkan pada tahun 672 H / 1273 M di kota Fes, tahun Ibnu Malik Ath-Tho’i, penulis kitab Al-Alfiyyah, meninggal dunia.

Ibnu Ajurrum belajar di kota Fes. Dia dikenal sangat menonjol dalam ilmu Nahwu. Dia orang yang sangat shalih. Bukti dari hal itu adalah banyaknya para pelajar pemula yang mempelajari Muqaddimahnya.

Ibnu Al-Haj berkata, ”Yang akan menunjukkan kepada anda tentang keshalihannya adalah bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan kitabnya dipelajari oleh banyak orang, sampai-sampai – setelah membaca al-Quran – hal pertama yang dibaca oleh mayoritas orang adalah muqaddimah ini sehingga orang tersebut bisa mendapatkan manfaat dalam waktu yang paling singkat.”

Dia disifati sebagai orang yang diberkahi. Karya terkenalnya yang disebut (Al-Ajurrumiyyah) atau (Al-Jurrumiyyah) yang dia tulis di hadapan Ka’bah yang mulia menjadi bukti bagi hal itu.

Kisah Ibnu Ajurrum

Ada sebuah cerita bahwa ketika dia menulis matan al Ajurrumiyah, dia berada di tempat duduk yang tinggi, lalu angin kencang datang dan menghamburkannya. Lalu dia berdoa,

اللّهمّ إن كان خالصًا لوجهك فردّه عليّ

“Ya Allah, jika ini murni karena-Mu, kembalikanlah padaku.” Maka matan tersebut dikembalikan kepadanya dengan cepat.

Juga dikisahkan bahwa setelah menulis matan Al-Ajurrumiyyah ini, dia melemparkannya ke laut dan berkata,

إن كان خالصا للّه تعالى فلا يبلّ

“Jika ini murni untuk Allah Ta’ala, maka tidak akan basah.” Dan benar, itulah yang terjadi.

Dikatakan bahwa dia mengikuti madzhab al-Kufiyin (orang Kufah, Irak) dalam ilmu nahwu. Hal ini terlihat dari penggunaannya terhadap beberapa terminologi aliran Kufah seperti menggantikan istilah “jarr” dengan “khafdh“.

Dia juga memandang fi’il amr (kata perintah) sebagai majzum, yang merupakan pendapat aliran Kufah. Dia juga menyebutkan كَيْفَمَا “kayfa-ma” bagian dari Jawazim . Pendapat ini ditentang oleh aliran Bashrah.

Mungkin dia menggabung antara kedua madzhab tersebut. Abdullah Kanoun menyatakan hal tersebut dalam buku “Dzikrayat al-Masyahir” (halaman 431-433), yang mengutip banyak bukti dari Al-‘Allamah As-Sudani, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Guru Ibnu Ajurrum

Guru-guru Ibnu Ajurrum di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Syaikh Imam Muhammad bin Yusuf Abu Hayyan al-Nahwi al-Gharnati, penulis kitab “Al-Bahr al-Muhit fi Tafsir” (wafat tahun 745 H), yang dianggap salah satu yang paling terkenal di antara mereka.
  2. Imam Muhammad bin al-Qasab Abu Abdullah.
  3. Syaikh Muhammad bin Abdurrahim bin Abdurrahman bin Ath-Thayyib Abu al-Qasim al-Qaisi al-Dharir.
  4. Abdul Malik bin Musa Abu Marwan.

Murid Ibnu Ajurrum

Murid-muridnya di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Putranya, Abdullah bin Muhammad Abu Muhammad.
  2. Putranya, Muhammad bin Muhammad Abu al-Makarim, yang dikenal sebagai “Mandil” dan kunyahnya: Abu Abdillah.
  3. Syaikh Ahmad bin Muhammad bin Syu’aib Abu al-Abbas al-Jaznai, seorang dokter.
  4. Al-Ustadz Abdullah bin Umar Abu Muhammad al-Wanghili al-Faqih an-Nahwi al-Dharir (wafat tahun 779 H).
  5. Muhammad bin Ali bin Umar bin Yahya bin al-‘Arabi al-Ghassani an-Nahwi.
  6. Muhammad bin Ibrahim bin Ishaq Abu Abdillah al-Qadhi al-Hadhrami.
  7. Ahmad bin Muhammad bin Hizbullah Abu al-Abbas as-Sa’adi al-Khazraji an-Nahwi.
  8. Ibnu Hakam.
  9. Muhammad bin Ahmad bin Ya’la al-Hasani.[i]

Karya Ibnu Ajurrum

Karya Ibnu Ajurrum Pengarang Matan Jurumiyah Kitab Al Ajurumiyah

Imam As-Suyuti menyatakan dalam kitab “Bughyat al-Wu’at” (1/238),”Kemudian aku melihat tulisan Ibnu Maktum dalam catatannya, ia berkata,”Muhammad bin Muhammad al-Shinhaji Abu Abdullah dari penduduk Fes, dikenal dengan nama Akrum. Dia adalah seorang ahli Nahwu dan ahli Qiroat.

Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang faroidh, hisab, dan adab (sastra) yang mengagumkan. Dia juga memiliki karya-karya dan arajiz (yaitu puisi yang memakai Bahr Rojaz. Bahr Rojaz adalah salah satu jenis irama dalam pusi Arab) dalam bidang qiro’at dan lainnya. Dia tinggal di Fes dan memberikan manfaat kepada penduduknya dengan pengetahuan yang telah disebutkan tadi. Yang sangat menonjol dari dia adalah dia sangat paham dalam ilmu nahwu dan qiroat.”

Berikut ini adalah beberapa judul dari karya-karyanya:

  1. Al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi ‘Ilm al-‘Arabiyyah ( المقدّمة الآجُرُّوميّة في علم العربيّة ).
  2. Fara-id al-Ma’ani fi Syarh Harz al-Amani wa Wajh at-Tahani ( فرائد المعاني في شرح حرز الأماني ووجه التّهاني ).
  3. Arjuzah al-Bari’ fi Ashl Miqra’ al-Imam Nafi’ ( أرجوزة البارع في أصل مقرإ الإمام نافع ) .
  4. Al-Istidrak ‘ala Hidayat al-Murtab ( الاستدراك على هداية المرتاب ) (Nazham).
  5. At-Tabshir fi Nazhm at-Taysir ( التّبصير في نظم التّيسير ) (Nazham).
  6. Ulfat al-Washl ( ألفات الوصل ).
  7. Raudh al-Manafi’ ( روض المنافع ).[ii]

Komentar Ulama Tentang Ibnu Ajurrum dan Karya Beliau

Komentar ulama tentang Ibnu Ajurrum dan karya beliau yang fenomemal yaitu kitab Al-Muqaddimah Al-Ajurrumiyyah di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Dr. Ahmad Abduh Awad, profesor studi Islam dan bahasa Arab di Universitas Thantha (91 km dari kairo, Mesir) mengatakan tentangnya:

”Ibnu Ajurrum terkenal karena kepintaran, kecerdasan, ketakwaan, keshalehan dan keluasan ilmunya. Dia ahli dalam bidang qiro’at (bacaan Al-Quran) dan bahasa Arab serta ilmu-ilmunya, dan reputasinya mencapai tingkat yang sangat tinggi.

Para ulama memuji dan mengakui kedudukannya ilmiyahnya. Rekan-rekan sezamannya menggambarkannya sebagai seorang ahli fikih, sastrawan, ahli matematika dan seorang imam dalam ilmu Nahwu, serta mendalam pengetahuannya dalam berbagai bidang ilmu lainnya seperti tajwid dan qiro’at Al-Quran.”[iii]

  1. Ibnu Al-Haj berkata, ”Yang akan menunjukkan kepada anda tentang keshalehannya adalah bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan kitabnya dipelajari oleh banyak orang, sampai-sampai – setelah membaca al-Quran – hal pertama yang dibaca oleh mayoritas orang adalah muqaddimah ini sehingga orang tersebut bisa mendapatkan manfaat dalam waktu yang paling singkat.”[iv]
  2. Al-Hamidi mengatakan, ”Diceritakan bahwa ketika Ibnu Ajurrum menulisnya dan menyelesaikannya, dia melemparkannya ke laut dan berkata,”Jika ini (ditulis) ikhlas untuk Allah Ta’ala, maka tidak akan menjadi basah (rusak).’ Dan ternyata itulah yang terjadi.”[v]
  3. Ibnu Maktum berkata di dalam Kasyf Azh-Zhunun tentang Al-Ajurrumiyyah, ”Muqadimah yang bermanfaat bagi para pemula.”[vi]
  4. Syaikh Muhammad bin Shalih Al- ‘Utsaimin berkata tentang Al-Ajurrumiyyah, ”Kitab ini diberkahi dan komprehensif. Kitab ini termasuk matan nahwu yang paling baik. Kitab yang singkat namun sangat terfokus.” Beliau juga berkata,”Ini adalah salah satu dari yang terbaik, paling diberkahi, dan paling bermanfaat dari apa yang kita pelajari.”[vii]

Dari sejumlah komentar di atas nampak jelas betapa kitab Al-Ajurrumiyyah memang kitab yang istimewa karena ditulis oleh Ibnu Ajurrum. Seorang Ulama’ yang secara keilmuwan memang pakar di bidangnya dan secara relijiusitas tergolong yang shalih, ikhlas dan bertakwa, insyaallah, wa laa nuzakki ‘alallah ahadan.

Secara zhahir seperti itu. wallahu a’lam bish shawab. Semoga tulisan singkat tentang Ibnu Ajurrum ini bermanfaat menambah wawasan kita tentang biografi tokoh-tokoh besar dalam Islam sehingga bisa meningkatkan semangat kita dalam mengikuti kebaikan-kebaikan mereka sesuai kemampuan yang kita miliki.


[i] https://www.alukah.net/culture/0/87774/%D8%AA%D8%B1%D8%AC%D9%85%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D8%A5%D9%85%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D8%A8%D9%86-%D8%A2%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%85-%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%86%D9%87%D8%A7%D8%AC%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%81%D8%A7%D8%B3%D9%8A-%D8%AA-723%D9%87%D9%80/

[ii] Ibid.

[iii] https://islamonline.net/%D8%A7%D9%84%D8%A2%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D8%A8%D9%86-%D8%A2%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%AD%D9%88-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B1%D8%A8%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%85%D8%A7/

[iv] https://islamonline.net/%D8%A7%D9%84%D8%A2%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%85%D9%8A%D8%A9-%D8%A8%D9%86-%D8%A2%D8%AC%D8%B1%D9%88%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%AD%D9%88-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%B1%D8%A8%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%A3%D9%85%D8%A7/

[v] Ibid.

[vi] http://saaid.org/Doat/aldgithr/25.htm

[vii] https://www.alukah.net/culture/0/126884/%D8%B1%D8%A3%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE-%D8%A7%D8%A8%D9%86-%D8%B9%D8%AB%D9%8A%D9%85%D9%8A%D9%86-%D9%81%D9%8A-%D9%83%D8%AA%D8%A8-%D9%88%D9%85%D8%B5%D9%86%D9%81%D8%A7%D8%AA/

Leave a Comment